Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya sampai juga. Semalam baik Azkia ataupun Nathan sama sekali tidak bisa tidur. Mereka tidak sabar hari ini akan segera tiba. Tidur tidak jenak, makan tidak enak. Mereka terus memikirkan hari pernikahan mereka. Saat ini Nathan dan Azkia sudah duduk bersampingan, di depan mereka ada penghulu dan papa Azkia sebagai wali. Di hari bahagianya, terbesit rasa kesedihan di hati Azkia. Azkia sedih tatkala mengingat mama kandungnya tidak sudi hadir di pernikahannya. Azkia diam-diam menghubungi mama kandungnya, tapi jawaban mamanya membuatnya malah merasakan sakit hati. Mamanya bilang sudah tidak peduli apapun lagi tentang Azkia. Azkia menarik napasnya dalam-dalam, beberapa menit lagi dia akan resmi menjadi istri orang. Azkia sangat menantikan moment ini, di mana