Azkia mulai gelisah, jarum jam terus berdetak detik demi detik hingga menjadi menit. Suara derum motor Nathan pun juga belum teredengar. Helaan napas papanya juga terdengar beberapa kali yang membuat Azkia makin panik. Azkia takut kalau Nathan benar-benar tidak datang, pasalnya Nathan juga takut dengan papanya. Kalau Nathan benar-benar tidak datang, kekecewaan di hati Azkia jelas tidak bisa terelakkan lagi. Ting tong! Suara bel berbunyi membuat Azkia dan Bram berdiri dari duduknya dengan spontan. Bram tergesa-gesa menuju ke arah pintu, tanpa berbasa basi lagi pria itu membuka pintu dengan lebar. Mata Bram dan Azkia membulat sempurna saat melihat siapa gerangan yang datang. Nathan, Tio, Wildan, Ziko, Dave dan Diva berdiri di sana dengan melebarkan senyumnya ke arah Bram dan Azkia. “H