20. Renacana Rain

1482 Kata

“Dia …”   “Maaf.” Rain menyela saat dering ponselnya terus berbunyi. Ia mengangkat panggilan dan mengambil jarak dari Sky. “Tunggu sebentar,” ucapnya pada Sky disela panggilan yang telah terhubung.   Sky berdecak menatap punggung Rain yang berjalan menjauh hanya untuk mengangkat panggilan.    “Loh, Sky, mana Rain?!” seru Niko kala ia menoleh dan tak lagi mendapat Rain di belakangnya. Ia yang terlalu bersemangat berjalan mengabaikan Rain dan Sky dengan sebuah tujuan.   “Mengangkat panggilan,” jawab Sky singkat.    “Hah … kau pasti berniat menguping kan? Makanya dia menghindar. Huh! Dasar penguntit!” tuduh Niko.   “Jika kau tak mau diam aku pulang sekarang!” ancam Sky yang kesal karena Niko berbicara seenaknya. Kadang ia benar-benar ingin menyumpal mulut Niko dengan kapas.   Me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN