Sky kembali ke rumah saat hari telah senja. Ia sengaja menghabiskan waktu di luar rumah dan sebelumnya pergi ke tukang pijat untuk memijat tubuhnya yang terasa remuk. “Untuk apa kau pulang? Apa kau tak mendengar apa yang kukatakan tadi pagi?” Baru saja melangkah memasuki rumah, Sky telah disambut oleh celotehan sang kakek yang saat ini duduk di sofa ruang tamu. Sky hanya melirik sang kakek sekilas dan tetap melangkah ke kamar. Tak! Kakek Midar menghentakan tongkatnya ke lantai dimana ia menggeram marah dan menatap punggung Sky yang semakin menjauh. “Ayah, sudahlah.” Mentari datang dan berusaha menenangkan ayah mertuanya. Ia duduk dengan hati-hati ke sofa di samping sofa yang ayah mertuanya duduki kemudian mengatakan, “Mungkin Sky memang ingin memilih sendiri calon ist