Suara ramai pengunjung restoran saat, seolah tak lagi terdengar di telinga Kayla yang sejak tadi hanya terdiam di tempat duduknya dengan pandangan kosong. Kata-kata Gean tadi tentu saja masih memenuhi otaknya saat ini. Dia pun masih mencoba mencerna jika semua ini hanya mimpi dan dia ingin secepatnya keluar dari kenyataan pahit ini. Yang jelas, apa yang dikatakan Gean sebelum pria itu mengajaknya ke restoran ini adalah sesuatu yang bisa dikatakan gila. Bagaimana bisa, pria itu memintanya untuk mengandung anaknya? Yang dia pun memang belum mengerti dengan jelas maksud dari keinginan Gean itu. Apakah Gean ingin anak darinya yang berarti dirinya harus menjadi istri ke dua? Atau ... mengandung anak pria itu lewat program medis? Ah! Dia tak mengerti. Semua ini terlalu rumit untuk dipahami. S