Sasha memotong rambut panjangnya menjadi pendek. Ia merasa harus merubah penampilannya. Ia merasa gerah dengan rindu yang tak kunjung berhenti menghantui. Sasha mengusap perutnya yang masih rata karena baru sebulan. Sasha tidak pernah menyebut apa-apa tentang anaknya. Tidak pernah mengucap hal baik ataupun buruk. Hanya usapan saja yang bisa Sasha berikan. Sasha tidak tahu harus apa menghadapi calon anaknya. Sasha hanya bisa menahan semua keinginannya. Keinginan yang tidak mungkin terwujud. Pagi ini Sasha memakai kemeja putih dan celana jeans. Ia nampak segar dengan potongan rambut barunya. Sasha bercermin sebentar dan menepuk kedua pipinya agar memerah. Sasha mencoba tersenyum. Walau itu hanya sedikit. Sasha menyemprotkan wewangian yang fresh lalu meraih tasnya dan pergi ke kantor.

