Bab 17

1489 Kata

Pov Dipta "Kamu beneran nyamar jadi sopir taksi online?" Papa tercengang ketika aku menceritakan alasan mengapa seharian ini tidak datang ke kantor. "Iya, Pa. Aku kangen sama Inaya. Dia tidak pernah mengangkat telepon ataupun membalas pesan dariku. Dia tidak memberi kesempatan padaku untuk sekedar bertemu Syafa. Akhirnya aku memutuskan untuk memantau mereka dari kejauhan," paparku setelah mengambil tempat duduk di depan Papa. "Sabar lah, Dip. Inaya masih perlu waktu untuk sendiri. Papa paham, tidak mudah baginya menerima kamu lagi setelah tahu kalau kamu juga mencintai Dewi. Untuk sementara biarkan dia tenang. Papa yakin Inaya tidak akan membiarkan masalah kalian menggantung seperti ini terlalu lama." "Masalahnya aku takut justru dia makin merasa nyaman dengan kehidupannya saat ini,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN