Ian duduk terpaku di kursinya, ponsel masih tergenggam erat di tangannya. Layar ponselnya kini gelap, seakan mencerminkan kegelapan yang mulai menyelimuti hatinya. Kata-kata terakhir Madeline terus menggema dalam benaknya: "Aku menolak tawaranmu. Hubungi aku lagi kalau ada masalah dalam pengurusan surat cerai." Seketika itu juga, perasaan frustrasi, kebingungan, dan sedikit kekecewaan menyatu dalam dirinya. Ian mencoba mencerna perubahan besar yang terjadi pada Madeline. Wanita yang ia kenal sangat lembut, penurut, dan selalu mendukungnya tanpa banyak bicara, kini tampak seperti sosok yang berbeda. Madeline tak lagi ragu menolak permintaannya, bahkan langsung menutup telepon tanpa memberikan ruang untuk diskusi lebih lanjut. ‘Bagaimana bisa Madeline berubah seperti ini? Wanita yang a