Bab 81

1712 Kata

Madeline tidak langsung bereaksi. Dia tetap memunggungi Ian, membiarkan kata-kata itu menggantung di udara. Kulit punggungnya yang terbuka sebagian dari gaun malam hitam berkilau yang dia kenakan memantulkan cahaya lembut, menonjolkan keanggunan yang begitu alami. Ian menatap punggung Madeline, perasaan campur aduk antara kagum dan cemburu membuncah di dadanya. Kulit putih lembut itu, selalu bisa dia sentuh, kini tampak begitu jauh dan asing. Bahkan sekalipun dia ingin sekali menyentuhnya, seperti keinginan yang muncul sekarang. Perlahan, Madeline berbalik. Di wajahnya terpancar senyuman tipis, tetapi matanya dingin, penuh kendali. Ian bisa melihat betapa berbeda wanita di depannya kini dari Madeline yang dulu menjadi istrinya. "Tuan Bastian," Madeline menyapanya dengan panggilan f

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN