Di ruang kantornya, Ian masih termenung, walaupun Madeline sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu. Ian benar-benar dibuat kaget oleh sikap dan penampilan Madeline. Wanita itu sudah berubah. Madeline yang dulu sangat lembut dan penurut, tidak pernah menunjukkan kemarahan secara frontal. Namun Madeline tadi menghadapinya dengan berani dank eras kepala. ‘Bagaimana dia bisa berubah dengan tiba-tiba seperti itu?’ “Maaf, Tuan Bastian, saya sudah mengambil rekaman CCTV saat kejadian di lobi. Apakah Anda ingin memeriksanya sekarang?” Ian tersentak. Dia terlalu fokus dengan pikirannya hingga tidak mendengar asistennya masuk. “Oh. Mari kita lihat.” Jawab Ian. Ian telah meminta asistennya memeriksa rekaman CCTV di lobi saat Madeline di sana. Dia merasa ragu, dan ingin melihat langsung, siap