Bab 34

1843 Kata

Madeline duduk di kursi penumpang, menatap lurus ke depan, tapi dengan ekor matanya, dia bisa melihat sosok Ian yang berjalan keluar dari gedung kantor menuju mobilnya. Pikirannya melayang sesaat ke arah pria yang dulu menjadi suaminya. Ketika Ian sempat menoleh ke arah mereka, Madeline dihinggapi kepahitan. Rasanya perkawinan mereka begitu konyol. Madeline telah merendahkan dirinya demi cinta, cinta yang tidak cukup berharga bagi Ian Bastian. Dan kesadaran itu datang terlambat. Wajah Ian terlihat muram, seperti menyimpan beban berat di pundaknya. Namun, Madeline tidak tertarik lagi untuk membaca apa yang ada di pikiran Ian. Madeline memalingkan wajahnya, tidak ingin menunjukkan sedikit pun perhatian yang mungkin bisa ditangkap oleh Ian. Semua sudah berakhir. Mungkin Ian kecewa karen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN