Bab 82: Kegusaran Raka

1193 Kata

Citra membuka matanya perlahan. Suaminya tak ada di sisinya. Ia meraih jubah tidurnya kemudian membuka pintu kamarnya. Lampu ruang kerja suaminya di bawah dilihatnya masih menyala. Ia mengikat jubahnya dan turun perlahan. “Abang,” panggilnya setelah mengetuk pintu terlebih dahulu. Raka mengangkat wajahnya. Wajah istrinya muncul dari balik pintu yang terbuka. “Udah malem. Gak bisa dilanjut besok? Abang bisa sakit kalau gini terus,” Citra berdiri di sisi kursi Raka bersandar di meja kerja. “Sini,” Raka menyingkirkan beberapa berkasnya, menunjuk meja di hadapannya, dan membantu istrinya duduk di sana, lalu menarik kursinya mendekat, hingga ia bisa memeluk pinggang perempuan itu. “Ada masalah di kantor?” Citra mengusap lembut rambut Raka. Kedua kakinya berada di lengan kursi yang diduduk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN