Pertanyaan Jack membuat pipiku terasa sangat panas. Pasti pipiku sudah merah padam sekarang. “Uh, itu….” Jack dengan segera menaruh kedua tangannya di sebelah kepalaku, sehingga aku seperti terpenjara. “Apa kau mengatakan bahwa kita sudah bercinta?” “Jack! Pertanyaan macam apa itu?” tegurku sambil tersipu-sipu. “Pertanyaan yang masuk akal dan terus terang,” jawabnya ringan. “Jadi?” “Tidak, aku tidak mengatakan hal itu, tapi George berpikir begitu.” Jack menatapku berlama-lama. “Dan kau tidak membantahnya?” Aku tidak berani menatap matanya. Jack meraih daguku supaya memaksaku menatap matanya. “Lihat mataku, Sayang. Jadi apa kau tidak membantahnya?” “Aku… tidak…,” bisikku. “Kenapa?” tanya Jack lagi. Karena aku tidak menjawab, Jack mengangkat tubuhku dan menaruhku di pangkuannya.