Bu Shafira termenung menatap hamparan rumput di belakang rumahnya, terngiang ucapan Gian yang mengatakan jika Ayana sedang di Oxford mengambil S3 nya, ia bertanya-tanya dalam hati apakah itu benar atau tidak. Ia juga belum mengenal Gian sama sekali, tapi ia yakin Ayana selalu tahu yang terbaik bagi Dirinya. Ia merasa Gian adalah pria yang sopan yang bisa menjaga ayana. Selama ini ia terpisah dengan putri sulungnya karena keras kepala dan ke egoisan suaminya, sifat Ayana yang sama-sama keras kepala membuatnya tak bisa berbuat apa apa. Setiap gerakannya yang ingin menemui Ayana selalu diketahui suaminya, setiap usaha mencari informasi tentang putrinya itu pun di patahkan oleh bapak Abdul Aziz sehingga ia selalu stuck dan hanya bisa memendam kerinduannya pada putri sulungnya