Mahendra bangkit dan menyingkir sebentar dari hadapan istri dan kedua orang tuanya itu untuk menjawab telpon dari dokter Andini yang menangani Bima selama masa penyembuhan. Ya ternyata memang dokter muda itu yang menghubunginya seperti biasa, memang belakangan ini seringkali menghubungi untuk memberikan informasi mengenai perkembangan pria itu.
Dokter muda itu begitu sangat profesional sekali dalam melakukan pengobatan. Maka dari itu, Intan juga tdiak menjadikan masalah jika memang mereka sering saling berkomunikasi, karena pembahasannya tidak lebih dari membahas perkembangan Bima.
“Halo, Dokter Andini. Ada kabar apa?” tanya Mahendra tetap profesional, karena mereka hanya membahas satu hal saja.
“Halo, Tuan Mahendra. Maaf jika mengganggu waktunya.”
“Ah tidak masalah. Bagaimana, Dok? Ap
