Intan duduk bersama dengan Mahendra di rumah tamu di dalam apartemen pria itu, menatap foto-foto yang berserakan di di atas meja sambil terus memikirkan langkah berikutnya dalam rencana balas dendamnya terhadap Bima. Mendengar kabar bahwa Bima hampir gila karena diceraikan, Intan merasa sedikit kasihan, namun tekadnya untuk melanjutkan balas dendam tetap kuat. Ia merencanakan langkah terakhirnya dengan sangat hati-hati. "Aku harus memastikan bahwa Bima merasakan sakit yang sama seperti yang kurasakan dulu,” ungkap Intan penuh dengan ketegasan. “Kamu tidak perlu merasa khawatir, Sayang. Karena semua rasa sakit dan juga luka yang kamu rasakan itu, dapat mereka bayar dengan kehancuran yang akan dialaminya setelah ini.” “Bima sudah berhasil kita buat merasa di tempat terbawah dalam hidupnya