Pandangan Rika terkunci pada hanya tertuju pada bayi kecil yang tampan itu, sedang tidur pulas di dalam dekapannya. Perasaannya begitu sangat campur aduk sekali. Satu sisi, hatinya dipenuhi dengan rasa cinta dan kebahagiaan untuk mantan madunya, namun di sisi yang lainnya merasakan kehilangan yang begitu mendalam. Air matanya tak lagi dapat dibendung, kembali mengalir deras di pipinya, namun kali ini terlihat lebih tenang, seakan-akan ia sedang berbicara dengan bayi kecil yang telah tiada itu melalui bayi kecil yang saat ini ada di depan dekapannya. Rika, memeluk erat tubuh mungil itu sambil memejamkan matanya, mengecup beberapa kali puncak kepalanya, menyampaikan rasa rindu pada anaknya yang sudah tiada. Rika berbisik pelan di sela-sela tangisan yang memilukan, “Selamat datang di dunia,

