Suasana di rumah Bima penuh dengan ketegangan dan kesedihan. Kepergian pria itu yang dibawa paksa oleh dua orang polisi, berhasil membuat Badriah terpuruk karena keadaan. Merasa kalau dunia seakan tidak adil dan sedang menertawainya atas semua keadaan ini. Wanita tua itu masih belum dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya melakukan tindakan pidana. Setiap kali mengingat momen dimana putra kesayangannya itu dibawa paksa oleh polisi, rasa sakit dan terpukul di hatinya semakin terasa dalam. “Kenapa semua ini harus terjadi pada keluarga kami?” tangisnya terdengar sangat lemah, namun penuh dengan penyesalan dan juga ketidakberdayaan. “Aku … aku masih tidak percaya kalau Bima melakukan semua ini …. Rasanya, sungguh sangat tidak mungkin sekali. Bima … anak yang baik. Tidak mungkin berus