“Kamu salah paham, nak Bagas!Papa dan mama tidak ada niatan untuk memisahkan kalian. Kami bahkan takut kalau sehabis ini, nak Bagas malah menceraikan Fara.” kata papa Moel dengan nada resah. “Saya mencintai Fara sungguh sungguh, bagaimana mungkin saya akan menceraikannya?” tanya Bagas dengan bingung. Dalam mimpi pun dia tidak pernah membayangkan hal itu terjadi, justru dia tidak ingin dipisahkan dengan Fara. Apalagi ada buah hati diantara mereka. “ Jadi gini . . . aduh papa dan mama bingung bagaimana mau menjelaskannya.” “Pa, ma! Bilang saja, Bagas tidak akan marah dan sampai kapanpun Bagas tidak akan mau dipisahkan dengan Fara.” kata bagas dengan nada tegas, dia sudah memutuskan bahwa sehabis ini hanyalah Fara yang menjadi istri yang sah dan satu-satunya bagi kehidupannya. “ Ehm, nak