Setelah dari rumah milik keluarga wikatama, Bagas langsung mengemudikan mobilnya untuk segera bisa mencapai rumah sakit. Walaupun dirinya baru saja bertemu dengan Fara namun saat ini dia sudah kepalang rindu lagi untuk bisa bertemu dengan Fara. Apalagi dengan Bara, ia seakan tak bisa meninggalkan Bara walau sekejap, ia bagaikan duplikat dirinya dan itu yang membuatnya mengagumi mukjizat yang Tuhan berikan padanya dengan memberikan seorang putra yang wajahnya sangat mirip dengannya. “Arghhh ayah sangat merindukan kalian, tunggu sampai rumah buat kalian jadi dan ayah pastikan membawa Alden, Bara juga mami kalian di rumah itu. Kita akan merasakan kebahagiaan bersama.” monolognya sambil membayangkan keindahan dan kebahagiaan masa-masa itu. Mungkin banyak yang heran kenapa Bagas membahasaka