Leonard mengambil map lamaran kerja Vivian dari laci ruang kerja. Di sana, tertulis alamat lengkap wanita itu pada bagian data diri di CV. Dia membaca cepat, memastikan letaknya. Tak ingin membuang waktu lebih lama, dia langsung berjalan keluar rumah dengan langkah lebar dan pasti. Empat anaknya—Keira, Kelvin, Elan, dan Maya—mengikuti dari belakang tanpa perlu diminta. Mereka seperti tahu, ayah mereka akan melakukan sesuatu yang akhirnya sesuai dengan harapan mereka, menemui Vivian. Kelvin masuk lebih dulu setelah pintu mobil terbuka, diikuti oleh Elan dan Maya. Keira masih dengan mata sembab menempel di sisi Leonard dan berkata lirih, “Jangan lama ya, Pa…kita cepat ke rumah Kak Vivian.” Leonard menatap wajah anak-anaknya yang menanti penuh harap, hatinya mengencang. Tanpa berkata ba