Part 11 : (un) Happy

1148 Kata

Kinan merebahkan tubuhnya dikasur,Ia masih mengenakan jubah mandinya, rambutnya pun masih basah,rasanya ia malas hanya untuk sekedar ganti baju dan mengeringkan rambut, matanya sudah berkaca-kac sejak tadi namun ia lelah untuk menangis. Ia tak inginterlihat lemah. Wanita itu mengelus pipi-nya yang sore tadi ditampar Pandji, sudah tak terasa sakit memang, namun tamparan itu seolah membekas di hatinya, luka fisik memang memerlukan waktu yang relatif singkat untuk sembuh, namun luka dihati rasanya sulit sekali untuk sembuh. Ia menerawang jauh saat mengingat masa lalunya saat masih menyandang gelar sebagai Nyonya Pandu Ardiano. Setiap tampar Pandu seolah terasa kembali. Rasa sakit fisik dan hatinya saat bersama Pandu dulu seketika datang kembali, hanya karena satu tamparan Pandji yang tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN