*** Victor melangkah dengan penuh semangat menuju teras, membawa bunga lili putih, bunga kesukaan Mary. Ia berhenti tepat di hadapan wanita cantik itu yang sedang menatapnya dengan lembut. "Untukmu," katanya sambil menyerahkan bunga lili putih itu kepada Mary. Mary menerima bunga tersebut dengan senyum manis di bibirnya. Ia membawa bunga itu dekat ke wajahnya, menutup mata untuk menghirup harumnya, lalu membuka mata kembali. Tanpa ragu, Victor mendekat dan mencium bibirnya dengan lembut. Sesaat mereka tenggelam dalam ciuman penuh kelembutan, saling membalas dengan lembut tanpa memedulikan kehadiran Alea, yang kini berdiri di belakang Victor, menyaksikan momen tersebut dengan perasaan jengkel. "Terima kasih untuk bunganya," ucap Mary dengan suara lembut. "Sama-sama," balas Victor samb

