Bab 52: Mary Harus Mati?

2652 Kata

*** Begitu pagutan bibir terlepas, Victor dengan sigap membetulkan letak bra dan memasang kembali kancing baju Mary, seraya mengeratkan selimut di tubuh wanita itu. Awalnya, Mary berbaring miring menghadap Victor, namun tak lama kemudian, ia mengubah posisi dengan membelakangi pria itu. Alasannya, karena ia merasa engap. Tidak apa-apa, posisi seperti itu justru disukai oleh Victor karena ia bisa dengan leluasa memeluk Mary dan juga menyentuh perut buncit wanita itu—meskipun belum terlalu besar. Namun, Victor sangat suka mengusap lembut, terutama pada momen-momen menjelang tidur. Tak lama setelah itu, tiba-tiba pintu kamar perawatan terbuka perlahan. Dokter masuk dengan langkah tenang, memberikan senyuman ramah sebagai tanda sapaan. Dengan suara lembut, ia meminta izin untuk melakuka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN