*** Mary awalnya berencana untuk berendam, tetapi tiba-tiba rasa malas menyergapnya, dan rencananya pun batal. Ia memilih untuk mandi seperti biasa, menikmati sensasi air hangat yang mengalir di tubuhnya yang telanjang. ‘Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika tadi aku tidak mengunci pintu. Victor bisa saja masuk dan mandi bersamaku,’ pikir Mary sambil menggosok tubuhnya. Di depannya, dinding kaca yang luas memantulkan sosoknya, dan ia melihat bayangan tubuhnya yang polos di cermin. Mary memperhatikan area d**a, yang dipenuhi oleh tanda-tanda kepemilikan yang ditinggalkan Victor. Pandangannya kemudian beralih ke lehernya, dan desahan pelan keluar dari bibirnya. Banyak bekas ciuman yang tersisa di sana. Victor tampak sangat ganas. Meskipun sentuhannya tadi belum ada apa-a