*** PLAK! Victor tak dapat melanjutkan kalimatnya, terganti dengan suara tamparan keras dari tangan Mary di pipinya. “Tutup mulutmu dan berhenti menghakimiku seperti itu! Kamu tidak pantas seperti itu!” Mary terengah-engah membalas tatapan tajam Victor dengan berani. “Kamu tahu mengapa aku seperti ini, Victor! Kamu tahu siapa yang membuatku seperti ini! Kamu tahu siapa orang yang dengan tega menghancurkan hidupku! Itu adalah KAMU! KAMU, b******n!” teriak Mary, matanya memerah dan tubuhnya gemetar oleh amarah yang meluap-luap. Victor terdiam, memaku pandangannya pada Mary. Ia mendengarkan dengan seksama setiap kata yang dilontarkan oleh… bibir manis itu. Manis? Oh, ayolah. Di saat suasana begini, dia masih bisa membayangkan rasa bibir kenyal itu. “Kamu tidak pantas mengatai aku wanit