Bab 44: Alasan Tidak Pernah Mual

2407 Kata

*** "Selamat pagi, Tuan dan Nona," sapa Lucy kepada Victor dan Mary dengan senyum sopan. Keduanya baru saja turun dari kamar menuju lantai dasar. "Pagi," jawab Victor dengan suara datar yang khas. "Pagi, Lucy," balas Mary dengan ramah, sambil melengkungkan bibirnya membentuk senyum tipis. Di sisi lain, Lucy tampak mengulum senyum sambil memperhatikan leher mulus Mary. ‘Kissmark di lehernya semakin banyak. Wah, jangan-jangan itu sebabnya mereka lama di kamar,' pikirnya dengan rasa penasaran. "Di meja makan sudah saya siapkan sarapan untuk kalian berdua," ujar Lucy. Mary membalas dengan senyum sambil mengangguk pelan. "Ya, terima kasih, Lucy." "Sama-sama, Nona," balas Lucy. Kemudian, Mary dan Victor segera menuju meja makan untuk sarapan. Begitu tiba di meja makan, Mary menoleh dan m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN