Pada akhirnya, Sultan tidak mampu menjawab pertanyaan yang dilontarkan Gembira, dan memilih untuk pergi, setelah menyempatkan meninggalkan jejak hangat di kepala Gembira dengan bibirnya. Lelaki itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh, berusaha mengenyahkan segala perasaan yang membuatnya resah akhir-akhir ini. Dengan segala bentuk keresahan di hatinya, Sultan berusaha meyakinkan, jika apa yang dilakukannya sudah benar. Jika ingin melihat Gembira bahagia, maka ia harus mampu melepaskan gadis itu. … Gembira sendiri masih setia termangu di tempat yang beberapa menit lalu menjadi saksi pergolakan batinnya dengan lelaki bernama Sultan. Gadis itu masih bisa merasakan hangat bibir Sultan yang sempat memberikan kecupan di keningnya. Ia memang belum pernah sekali pun berpacaran, namun pe