Gembira melambaikan tangan pada mobil Ineke yang baru saja meninggalkan indekosnya. Perempuan tinggi semampai itu memaksa untuk mengantarkan dirinya pulang, dan Gembira tak mampu menolak kebaikan perempuan yang belum lama dikenalnya itu. “Diantar siapa, Mbak Ira?” tanya Pak Agus, yang penasaran. Pria itu sudah mendapat mandat dari Sultan untuk mengawasi Gembira, termasuk kenalan maupun teman-teman Gembira. “Itu Kak Ineke, Pak. Sebenarnya saya juga belum lama kenal. Tapi Kak Ineke ini baik banget sama saya. Seperti ke saudara sendiri,” terang Gembira, yang tentu saja merasa bahagia karena seperti memiliki kakak perempuan. “Kenal sewaktu Mbak Ira pindah ke sini, atau sebelumnya sudah pernah kenal?” cecar Pak Agus yang membuat Gembira memutar bola matanya. Gadis itu sangat paham, jika P