Dua hari berlalu, Sultan sudah sembuh dari sakitnya dan sudah bisa beraktivitas kembali. Lelaki itu sudah bersiap untuk berangkat ke bengkel seusai sarapan, meski tubuhnya belum benar-benar bugar. Tiga harian ini Sultan merasa hidupnya sudah tak berarti apa-apa lagi. Tanpa orang tua dan kekasih yang dicintai di kala sakit, benar-benar membuatnya seperti hidup seorang diri, meski keluarga besar dari ayahnya tak pernah alpa untuk sekadar menanyakan kabar. Tiga hari ini, ia dirawat bergantian oleh Mbok Ning dan Gembira. Nurani Sultan saling bertentangan. Di satu sisi, ia dibuat kagum dengan Gembira yang bersusah payah merawatnya, meski beberapa bulan ini ia bersikap kasar pada gadis berambut cokelat itu. Namun, sisi hati Sultan yang lain mengingatkan, jika apa yang dilakukan Gembira pasti b