Sementara itu di kantor Faster Corporation. Rowan duduk di meja kerjanya dengan pandangan serius, matanya terus-menerus melirik layar ponselnya dengan gelisah. Meskipun sedang sibuk memeriksa draf dokumen kontrak, pikirannya tetap terbagi antara tugasnya dan kekhawatiran tentang Brandy. Sudah menjelang sore, namun belum ada notifikasi apapun mengenai transaksi yang dilakukan Brandy dengan kartu kredit unlimited yang dia berikan. Ini cukup membuat hati Rowan penuh tanda tanya. Namun Rowan berusaha membuat justifikasi sendiri untuk menenangkan perasaannya. Toh dia tidak terlalu memaksa diri juga, kalau Brandy memang bawaannya tidak terlalu berorientasi pada penampilannya. ‘Dia pasti sudah pergi berbelanja,’ gumam Rowan dalam hati, mencoba meredakan kecemasannya. ‘Tapi kenapa belum ada