Pagi hari. Sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui celah-celah tirai kamar, menerangi ruangan dengan cahaya lembut. Brandy membuka mata dengan susah payah, merasakan kelelahan dan kebahagiaan yang memenuhi tubuhnya. Setiap otot terasa sedikit pegal, tapi ada senyum puas di wajahnya. Brandy mengingat apa yang semalam sudah mereka lewati bersama. Pengalaman penuh gelora yang akhirnya menjadi nyata dalam hidupnya. Ada senyum muncul memebuhi wajah Brandy, dia merasa nyaman dengan keberadaan mereka. Rowan telah menjadikan dirinya seorang wanita seutuhnya, dan pria itu pun telah menjadi suaminya dalam arti yang sebenar-benarnya. Brandy menoleh, merasakan hembusan napas lembut menerpa rambut dan pipinya. Di sampingnya, Rowan masih tidur lelap, sambil memeluknya erat. Lengan kuatnya me

