Melihat kemarahan Rowan yang bergitu berapi-api, Jeane turun dari ranjang dengan tubuh gemetar. Wajahnya pucat pasi. “Apa yang kamu lakukan di sini? Di mana istriku?” Rowan bertanya dengan suara dalam, dia sedang menahan amarah. Ini sudah hampir subuh, dia tidak ingin membuat keributan yang akan mengganggu semua penghuni rumah. Dia berdiri tegak di sana dengan tubuh kaku. “Dia.. Dia..” Jeane terbata-bata. Dia tidak mampu meneruskan kata-katanya karena sangat ketakutan. “Kenapa kamu melakukan hal menjijikkan ini Jeane? Apa kamu sudah g1la?” Rowan semakin marah. Dia menatap Jeane yang berdiri di sisi ranjang dengan mengenakan lingerie yang pernah dia lihat tergantung di lemari. Rowan meraih tangan Jeane dan menyeretnya keluar kamar. “Kamu sudah melewati batasku. Setelah ini jangan pe