Caroline berdiri tegap. Menatap diri lewat pantulan cermin. Semula, bibir merahnya merekah. Mengulas senyum cantik, kontras dengan gaun pengantin berwarna putih panjang, hingga menyapu lantai. Ia tetap menawan, meski hamil.
"Kau sangat cantik," puji Lorna. Menyusup masuk, berniat memeriksa putrinya.
"Thanks, Mom," timpal Caroline. Melebarkan bibir. Menatap kehadiran Lorna. Dekat.
"Mommy ada hadiah untukmu. Kau bisa memakainya!" Lorna mengulas bibir. Menyerahkan sebuah bros berbentuk butterfly dengan sayap membentang lebar berwarna gold dan beberapa berlian di badannya.
"Alexander sangat menyukai kupu-kupu. Dulu, dia memiliki secret room dengan berbagai jenis serangga dan dia juga membuatkan Mommy jepitan ini beberapa hari sebelum pernikahan. Jika kau tidak keberatan, Mommy ingin kau me
