Masih berjibaku dengan serangan Sem padanya. Starla ingin sekali menangis karena rasa takutnya. Namun tiba tiba tubuh Sem tertarik kebelakang, dan terhempas ke lantai parkiran. Starla menatap siapa orang yang menolongnya itu. "Pak Heksa?" Lelaki itu membuka jas yang dipakainya. Lalu membalut tubuh gadis itu. "Ayo!" ujarnya. Melirik pada Sem yang berusaha bangun. Heksa hanya perlu memberikan isyarat pada kedua lelaki tinggi itu, sehingga Sem di pegang kuat oleh keduanya dan ia tidak perlu mengeluarkan semua tenaga. "Kita mau ke mana?" tanya Starla berkata, ketika keduanya berada di dalam mobilnya Heksa. "Kita pulang!" jawab Heksa dingin. "Enggak! Aku enggak mau pulang dulu." bantah Starla. Menghadirkan kerutan di dahi Heksa. "Kenapa?" "Aku enggak mau Mamah dan Papah liat aku yang kac