Selesai Meeting, Starla rasanya sudah mulai penat. Pasalnya yang membuatnya enggak nyaman bukan hanya karena serangkaian materi yang banyak. Tapi bos dari Heksa grup ini juga salah satunya. Lelaki itu membuatnya tidak bebas bergerak karena tatapanya yang dirasa melekat semenjak ia memasuki ruang meeting. "Kenapa?" tanya Ramon. Pasalnya bawahannya itu menggerakan lehernya ke sana ke mari. "Leher saya kayanya kaku," jawab Starla apa adanya. Ramon panik."Sini coba saya liat, mau di pijitin enggak?" tangannya terlihat hampir terulur. Namun pergerakannya tertahan di udara ketika sadar bahwa saat ini keduanya berada di dalam lift. Sedangkan di sana ada banyak peserta meeting yang tadi ikut. Termasuk Rama, Meera. Rama dan Meera saling melempar tatapan. Starla berdeham dan terkekeh pelan. "E