"Berjumpa lagi kembarannya Moon!" Starla mengerjap dengan kedua mata membola. "Ka-kamu!" hampir saja ia kembali berlari. Namun lelaki yang waktu itu pernah mengejarnya tersebut, malah mendekap erat. "Kita belum selesai bicara Moon!" "Moon? siapa moon? saya bukan moon. Saya--" "Bagaimana kalau kita bicara di ruangan saya. Kita nego dan saya pastikan kamu akan senang dengan penawaran ini." "Penawaran apa?" Starla terus berontak. Namun tetap saja ia tidak bisa lepas, mengingat lelaki dewasa ini memang bukanlah tandingannya. "Saya bahkan belum pernah bertemu dengan anda sebelumnya! Lalu anda tiba tiba mengejar saya, dan membuat saya takut. Anda pikir saya ini seorang pelac--" "Shuuttt" Lelaki itu menempelkan telunjuk di depan bibirnya Starla. "Kamu jangan berisik, Moon. Ayo keruangan say