CHAPTER 40

2058 Kata

“Adam, bangun…….,” ucap Sindy mengguncang tubuh Adam yang sedari tadi enggan bangun dan terus memejamkan mata dengan penuh ketakutan. “Adam, bangun!” Dengan diberikan satu tamparan di pipinya, akhirnya Adam bangun dengan mata yang melotot dan menatap langit langit. “Hei lihat aku, apa yang kau mimpikan hingga kau berteriak sekencang itu?” Menoleh dan mendapati Sindy yang berada di sisinya, Adam mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi pasangannya. Dan ternyata nyata, Sindy memang ada di sini. Dengan pakaian yang masih dihiasi oleh aroma pesta. “Ini nyata?” “Kau pikir aku tidaklah nyata?” Adam menggeleng kemudian memegang pipinya sendiri sambil meringis, mendudukan dirinya sendiri tanpa memutuskan pandangan menatap Sindy. “Pipiku sakit, kau menamparnya terlalu keras.” Sindy kembali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN