BAB 4

1021 Kata
Aku membuka mataku dengan perlahan beberapa pelayan sudah menyiapkan peralatan buat mandiku serta menyiapkan kebaya buat aku pakai setelah beres mandi nanti. Aku mencari sosok nenek sumi tapi tidak menemukannya juga. Aku bertanya pada mereka semua tapi tidak satupun yang menjawabku seperti nenek sumi kemaren. Aku begitu geram dan marah. Beberapa pelayan berusaha membawa tubuh telanjangku ke danau tempat aku mandi bersama nenek sumi kemaren yang tiba-tiba menghilang. Aku membersihkan badanku dengan cepat. Aku ingin segera menemui Raja Satan dan meminta bantuannya agar bisa kembali ke dunia nyata-ku. Setelah selesai dengan urusanku, aku segera menemuinya dan alangkah terkejutnya aku saat dia hanya mengenakan secarik kain yang tidak mampu menutupi pahanya, bahkan miliknya sedikit terlihat. Rupanya dia sedang mandi dengan berbagai wanita cantik di kanan kirinya. Dia menatapku dengan penuh kekaguman. Aku yang ditatap olehnya jadi muak dan kesal. Matanya yang tajam memang sangat menakjubkan dan bentuk badannya membuatku menelan ludah meski sudah pernah melihatnya. Aku kembali meninggalkannya karna malu. Selain itu aku juga malas melihatnya mandi bersama para wanita cantik dengan tatapan memuja serta lapar ingin dicumbu olehnya. "Kau mau kemana, Manusia cantik?" tanya-nya lembut. "Mencari, nenek Sumi, bukankah kau telah memperbudaknya?!" seruku sinis menatap matanya. "Semua pergi!!" ucapnya pada para wanita yang mengerubungi dirinya. Mendengar tuannya berkata seperti itu, sontak para wanita itupun menghilang. "Kemarilah, Yuan," ucapnya memerintahku tapi aku malas mendekat padanya. "Tidak, Yang mulia. Kau mandilah!" ucapku acuh tak acuh. Aku melangkahkan kakiku buat mencari nenek Sumi dan meninggalkan dirinya seorang diri dengan kesal. Tapi sebelum aku jauh, kurasakan ada kekuatan aneh yang menarikku ke arah Satan. Aku membalikkan badanku dan kurasakan badanku melayang menuju tempat Satan mandi. "Apa yang kau lakukan, Raja?!" ucapku marah. "Aku ingin kau memandikanku, Yuan," ucapnya santai. "Aku bukan budakmu, Raja Satan!! Dan aku juga belum meninggal. Jadi kau tidak bisa memaksaku," ucapku sinis. "Aku tidak memperbudak siapapun, Sayang," ucapnya sambil memelukku dan setelah itu mendaratkan ciumannya di bibirku. "Aku tidak mempercayaimu, Yang Mulia. Sudah dasarnya Iblis! tetap saja iblis" ucapku memberontak dari pelukannya. "Sayangnya kau harus percaya padaku, Sayang ... Aku hanya menolong dan melindungi nenek Sumi dari kejahatan yang ada di alam ini," ucapnya sambil memainkan rambutku dan memainkannya. "Kejahatan apa maksudmu, Tuan?!" tanyaku bingung dan menjauhkan wajahku darinya. "Kejahatan dari bangsa alam ghaib, Sayang. Asal kau tahu, Yuan. Alam Ghaib itu terdiri dari enam golongan. Yang pertama adalah, Alam Siluman, kedua alam kajiman, ketiga alam mekayangan, ke empat alam Sarpa, kelima alam Dhedemit, dan ke enam adalah Alam Pangrantunan. Aku akan membawamu ke sana kalau kau mau," ucapnya sambil menatapku. "Benarkah?!" ucapku penasaran. "Ya, dan Aku membawa nenek Sumi kesini agar beliau tidak menjadi Arwah penasaran di luar sana dan menghantui para warga dengan menjelma menjadi kuntilanak," ucapnya serius. "Tapi bagaimana dengan penjahat yang telah membunuhnya, Raja?!" tanyaku sedikit kagum dengan sikapnya. "Mereka sudah mendapatkan ganjarannya sendiri, Yuan. Para prajuritku sudah memberinya pelajaran dengan menjelma menjadi nenek Sumi dan menghantuinya, alhasil mereka semua menjadi gila akibat ketakutannya sendiri dan juga rasa rasa bersalah," ucap Satan dengan tajam. "Tak cukup dengan itu mahkluk suruhanku bahkan sering mencekiknya lalu melepaskannya." "Baiklah, Aku minta maaf, mungkin aku salah, tapi ... maukah kau membawaku ke salah satu dari alam yang kau sebutkan tadi?" ucapku pelan. Satan memeluk diriku dan menciumi bibirku dengan gemas. "Apakah kau yakin, Sayang?! Silahkan, kau mau memasuki alam yang mana?" tanyanya lembut. "Alam siluman," jawabku singkat. "Alam siluman?! Baiklah, alam siluman adalah alam yang di huni oleh para makhluk halus yang bisa merubah bentuk menjadi apapun. Bisa menjadi sosok manusia cantik, tampan, jelek, bahkan menakutkan. Tidak hanya itu mereka juga bisa berubah menjadi binatang dan juga tumbuhan-tumbuhan. Alam di sana tak ubahnya seperti alam manusia, mereka memiliki pemimpin, petinggi, rakyat jelata bahkan para b***k. Alam mereka biasanya berada di tempat yang dingin seperti sungai, danau, rawa rawa, bahkan laut. Tak menutup kemungkinan mereka juga mendiami peninggalan-peninggalan sejarah kuno yang kurang terawat," ucapnya menjelaskan dengan serius. "Kelihatannya menyeramkan, tapi aku penasaran," ucapku serba salah. "Baiklah, Aku akan membawamu kesana, tapi ingat pesanku! Selalu pegang tanganku dan jangan menghindar dari pengawasanku, jangan menerima apapun dari mereka dan jangan bertindak macam-macam, terlebih kau adalah seorang manusia, mengerti?!" ucapnya memberi peringatan. "Baiklah, Yang Mulia. Aku akan mengingat pesanmu," ucapku singkat. "Sekarang, tutup matamu, Yuan!" perintahnya singkat. Aku menurut dan menutup mataku. Setelah hening tanpa kata, Satan memperintahkanku membuka mata. "Sekarang buka matamu, Yuan," ucapnya pelan. Aku membuka mataku dan terkejut bukan main, aku berada di dalam sebuah goa yang di huni oleh beberapa ular dengan berkepala manusia. "Selamat datang, Yang mulia. Apa kau merindukan cumbuanku?" ucap salah satu di antara mereka yang sedang memakai mahkota. "Tidak, Nyai, aku hanya ingin membawa kekasihku mengunjungi kalian," ucap Satan, tajam. "Oh, jadi dia kekasihmu?! Aku sangsi apakah dia bisa memuaskanmu seperti diriku!! Heh!!" ucapnya mengejekku. "Aku sangat puas dengannya," jawab Satan, membuatku malu sekaligus puas melihat siluman itu tampak kecewa. "Apa kau sering melayaninya?!" tanyaku cemas. "Tentu saja, Gadis manis, dia sangat berkuasa dan dia bisa meminta kepuasan dari bangsa kami, karna bangsa kami terkenal akan keahliannya dalam melilit sang pria sekaligus memuaskannya," ucapnya membuatku tidak suka. "Kalian semua menjijikkan," hinaku sambil melepaskan tangan Satan dan meninggalkannya. Aku begitu marah mendengar kenyataan bahwa Satan telah banyak berhubungan intim dengan banyak siluman wanita, terutama ular seperti dia. Keterlaluan!! Entah mengapa aku merasa seperti itu?! Aku juga bingung pada diriku sendiri. "Kau mau kemana, Sayang?" tanya sang ular jantan, sambil melilit badanku kasar. Aku benar-benar merasa kaget dan ketakutan. "Aaakkkhhhh!! Lepaskan!! Dasar siluman bodoh!! Kau menjijikkan!!" ucapku penuh emosi. "Aku tidak akan pernah melepaskan gadis secantik dirimu, Sayang. Aku akan memuaskanmu," ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke arahku dan hampir menciumku. Satan dengan cepat meraih tubuhku dan mengancam ular tadi agar tidak macam-macam denganku atau dia akan terbakar oleh kemarahan Satan. Aku begitu ketakutan dan memeluk Satan dengan erat. Satan menenangkanku dan membelai punggungku dengan lembut. Dia mengangkat daguku dan mencium bibirku dengan penuh penekanan serta memeluk diriku posesif. "Sudah kubilang, jangan lepaskan tanganku, Sayang." "Aku membencimu, Satan." "Aku sangat peduli padamu, Yuan." "Hanya peduli?!" "Apa kau ingin ini?! Eumh!" Satan menciumku. "Dasar, Iblis." ******* Segini dulu sayang.... Tak tunggu komenmu, all.. Papay... TBC.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN