"Kemana aja? Aku pikir kau tidak akan pulang kemari?!" Ucap Meira saat Maxi kembali sudah cukup larut. Jam sepuluh malam. "Pulang lah. Kan tadi aku udah janji pulang ke sini sama Mbak, masa iya mo ingkar!" jawab Maxi , masih sambil berdiri di tengah ruang tengah , saat Meira justru terlihat melipat kedua lengannya di depan d**a. Mode interogasi. Capek menunggu laki-laki brondong yang sama labilnya dengan suami Kayla itu. "Apa yang kau bawa?" ujar Meira saat melihat kantong kresek hitam di sebelah tangan Maxi, dan Maxi langsung mengangkat kantong kresek hitam itu untuk menunjukkannya secara langsung pada Meira. "Ah ini. Tadi aku lewat depan kampus pas balik ke sini, dan aku lihat penjual martabak yang biasa mangkal di depan gerbang kampus aku masih buka, lalu tiba-tiba aku ingat senyum