26

1092 Kata

"Pak Direktur? Anda sehat kan?" tanya Kinan lebih tajam kepada Bagas. Dari tadi panggilannya sama sekali tidak di respon oleh Bagas. Satu tangan Kinan mencoba menepuk pelan punggung Bagas, hingga lelaki tampan itu benar - benar nampak sangat kaget. Bagas menoleh ke arah Kinan. "Ada apa?" tanya Bagas pelan yang terlihat kaget. "Pintu lift sudah terbuka sejak tadi, Pak. Bapak hanya diam dan tidak keluar dari lift ini. Kita sudah berada di lobby. Perut Kinan sudah lapar," cicit Kinan sedikit manja. Bagas langsung menoleh ke arah depan lift yang sudah banyak karyawan berkerumun ingin bergantian masuk ke dalam lift. Dengan sikap dinginnya Bagas hanya mengeloyor pergi tanpa rasa bersalah. Lalu, Kinan? Ia harus menangungg malu yang luar biasa atas sikap Bosnya itu sambil menundukkan kepalany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN