BRUKK! Dengan gerakan cepat Fara menutup pintu kamarnya dengan sangat keras. Tidak lupa juga Fara mengunci pintu kamarnya agar Rafa tidak dapat menyelinap maupun mengintip dirinya. "Kenapa pria b******k itu kesini lagi pagi - pagi seperti ini? Apa dia tidak mempunyai pekerjaan lain apa!" Ketus Fara yang merasa emosi. Fara kembali berbaring diatas ranjangnya, dia belum mandi juga. Rasanya untuk pergi mandi membutuhkan keinginan dan niat bagi Fara saat ini. Sementara itu diluar pintu kamar Fara, Rafa terus saja mengetuk pintu kamarnya, Fara memutup kedua telinganya. Rafa benar - benar sangat mengganggu dan menguji kesadaran Fara. "Apa sih maunya dia?" Seru Fara kembali. Karena tidak mendapatkan jawaban dari Fara, akhirnya Rafa memutuskan untuk menghubungi ponsel Fara. Akan tetapi Fara t