21- Sebuah Pengakuan

1015 Kata

Keesokan harinya... Rafa mulai terbangun dari tidur panjangnya, dia memegangi kepalanya yang masih terasa sangat berat. Dia menatap kearah sekitarnya, 'Dimana gue?' Pikirnya. Dia mulai mengingat kejadian tadi malam, dia masih mengingat semuanya sampai pada saat dia memenangkan pertaruhan bodoh yang dia lakukan dengan Beni hanya untuk memperebutkan Fara. Dia menatap dirinya yang sudah tidak mengenakan pakaian, dia merasa ada seseorang yang sedang memeluk tubuh polosnya itu, 'Melisa! Kenapa dia yang ada disamping gue? Apa yang sebenarnya terjadi semalam?' Rafa masih bertanya - tanya didalam hatinya. Semakin Rafa memaksakan diri untuk berpikir, semakin kepalanya terasa sangat berat, 's**t!' Gumamnya. Rafa mulai bangkit secara perlahan dari ranjangnya, dia berjalan menuju kamar mandi untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN