Selamat Tinggal

1310 Kata

Aji berhenti melangkah. Dita juga. "Pergilah sendiri. Ke sana," ucap Aji sambil menunjuk ke satu arah. Dita jadi tak mengerti. "Aku? Sendiri? Bukannya kita harus kembali ke rumah sama-sama? Kenapa hanya aku?" Aji menggeleng. "Ada banyak yang harus kuselesaikan. Maaf, tapi kamu memang harus pergi sendirian sekarang." "Aku akan tetap di sini. Aku akan ikut. Memangnya ada urusan apa? Kita kan harus memecahkan setiap urusan bersama-sama. Jadi, kenapa hanya aku yang harus pulang? Tenang saja, sekarang aku udah lebih bisa terima soal alam gaib dan semacamnya. Aku serius, Ji. Kamu bisa percaya sama aku. Aku gak akan pingsan-pingsan lagi atau nyusahin." Aji kembali menggeleng. "Aku juga serius. Di sini sangat menyeramkan. Di sini sangat mengerikan, kamu tidak boleh terus menerus berada di sin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN