Setelah semua yang Dewi dengar menggunakan telinganya sendiri, semangat untuk bertahan yang kemarin masih ada sedikit kini menghilang bersama angin. Hingga ketika orang tuanya menawarkan perjodohan dengan salah satu putra teman mereka, Dewi setuju saja. Lagipula diumurnya yang sekarang, kehidupan percintaan sudah tidak memiliki harapan lagi. "Oke kalau kamu setuju, berarti nanti siang kita ke butiknya tante Imel buat cobain bajunya yah." Ujar Selena bersemangat. Dewi menurut saja. "Gitu dong, sekali-kali jadi anak yang nurut kan papah seneng liatnya." David tersenyum begitu lebar, Alvin juga terlihat begitu bahagia. Apakah hanya dirinya saja yang merasakan penderitaan ini? Dalam hati Dewi mendengus kesal, tapi sudah tidak memiliki alasan lagi untuk memberontak seperti biasanya