Gerald duduk di sudut ruangan kamarnya yang sederhana, gelisah yang tak kunjung reda terus saja menghantuinya. Di dalam pikirannya itu, banyak sekali yang tertanam dan membuat kepalanya sedikit pusing dan keadaannya kacau. Pikirannya tentang serangan musuh yang hampir merenggut nyawa Clara membuatnya semakin meresah dan juga kejadian malam panas itu, benar-benar membuatnya merasa gelisah tak menentu. Tapi, kali ini ia harus bisa bersikap profesional.
Mengesampingkan perasaannya terlebih dahulu dan fokus terhadap pekerjaannya. Ia harus melaporkan apa yang sudah terjadi pada nona mudanya itu. Dan, mengetatkan pengawasan agar kejadian yang seperti ini tidak terjadi lagi. Beruntung, Gerald bisa bersikap profesional dalam hal ini dan berusaha untuk tidak mengaitkan urusan pribadi dan juga pera
