Hari ini Faraz berniat berkunjung ke rumah Nila. Sudah dua bulan lamanya perempuan itu pergi dari hidupnya. Tidak ada kebiasaan yang dia rindukan terulang lagi dengan Nila. Ia sudah memantapkan hatinya untuk datang ke sana. Dia juga sudah meminta izin kepada kakak iparnya untuk datang ke sana. Di luar sana sedang mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Tapi tidak menyulutkan semangat Faraz untuk bisa bertemu dengan sang istri dan mengajak istrinya juga ke dokter untuk periksa kandungan. Jika dibilang bodoh, Faraz tak pernah menyangkal hal itu. Dia mengakuinya dengan sangat kalau dirinya memang bodoh dan pantas untuk dikatakan bodoh oleh siapa pun. Ketika dirinya dulu selalu didampingi sang istri, tapi dia yang enggan untuk mengakui istrinya. Sekarang justru dia yang meminta di akui p