Delapan Belas (End)

1527 Kata

Suara hening itu berlangsung cukup lama, hingga isakan Amanda terdengar, wanita itu menunduk dan menutup bibir dengan tangannya, seolah tak ingin mengeluarkan tangisan yang semakin dalam. Dennis menangkup pipi Amanda dan mengangkat wajahnya. Matanya menatap tajam ke bola mata Amanda, tajam namun tak menyakiti.   “Hei, bisa kasih tahu alasan kenapa nolak gue?” Dennis mengusap air mata di pipi Amanda dengan ibu jarinya. “Gue takut mas, gue gak bisa jadi wanita yang lo inginkan, gue gak bisa jadi istri yang baik atau menantu yang bijak... lo tau mas, sikap, sifat gue kayak gimana? Gue juga tahu tipe idaman lo kayak gimana? bahkan gue ngerasa kepribadian gue gak masuk sepuluh persen pun dari kriteria ideal lo, gue malah kebalikan banget seratus delapan puluh derajat dari mantan elo mas,” Am

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN