Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Seorang karyawan wanita mengantarkan Thai tea untuk Amanda, “Mas yang pesenin?” tanya Amanda yang dibalas anggukan oleh Dennis. “Tadi gue bikin biskuit di dapur,” “Bisa?” tanya Dennis, namun mata dan tangannya masih berkutat dengan handphone di genggamannya. “Bisa, liat aja nanti.” Amanda menyeruput minuman itu hingga tandas dan terdengar bunyi srot srot dari sedotannya. Dennis mengangkat wajahnya ke arah Amanda yang langsung di pelototi Amanda dengan tatapan bilang –apa liat liat?- Melihat Dennis yang masih main game, membuat Amanda juga mengeluarkan handphonenya dan selfi beberapa kali jepretan. Hingga tangan Dennis mengambil handphone Amanda dan membidik ke arah mereka berdua. Foto pertama mereka berdua. “Nih,” serah Dennis ke Amanda setelah mengirimkan foto itu via whats app

