"Ughh Daddy!! lebih keras lagi please! " racau Vania dalam posisi menungging membelakangi Daddy Arthur. Entah sudah berapa kali mereka bercinta, sprei dibawah mereka sudah terlihat kusut dan basah. Lutut Vania sudah bergetar, tak kuat lagi menahan bobot tubuhnya sementara Daddy Arthur terus memompanya dengan cepat. Bunyi benturan dia kelamin itu memenuhi seluruh ruangan kamar ini. Hingga akhirnya Daddy Arthur menggeram dan mendorong pinggulnya begitu dalam. Vania merasakan perutnya terasa penuh dan hangat. Saat Daddy Arthur melepaskan penyatuan mereka, benih-benihnya tumpah bercucuran membasahi spreinya. Tubuh Vania langsung ambruk masih dalam posisi menungging. Nafasnya naik turun terengah-engah. Tubuhnya juga berkeringat dan rambutnya berantakan. Seluruh tubuhnya penuh dengan bekas k

